Harian Detik Sabtu | 29 Juni 2013 • Erick Thohir Kuasai 40 Saham Inter Milan • Munarman Dituding Meneror Demokrasi • Anak Novelis Nh. Dini Sutradarai Despicable Me

29.6.13 Asmat Abu Tsaqib 1 Comments

Harian Detik Sabtu | 29 Juni 2013 | Edisi No. 920/Tahun ke-2

Kuasai 40 Saham Inter Milan, Erick Ajak Radja Nainggolan − Isu seputar pembelian saham klub Serie A Italia, Inter Milan, oleh pengusaha Indonesia, Erick Thohir, terus berembus. Sejumlah media lokal Negeri Pizza kemarin melansir bos Mahaka Group itu sudah membeli 40 persen saham Nerazzurri dari Massimo Moratti. “Kesepakatan di antara kedua belah pihak tinggal menunggu waktu saja,” demikian seperti diwartakan Football Italia. Benarkah? “Sekarang saya no comment dulu, takut salah,” ujar Erick Thohir lewat layanan pesan pendek kepada Detik kemarin. Presiden Inter Moratti membenarkan negosiasi terus berlangsung dan positif. Erick pun, via akun Twitternya, memberi sinyal bakal membawa gelandang Cagliari berdarah Indonesia, Radja Nainggolan, ke San Siro.

FOTO SAMPUL » Drama Tari Ariah − Rangkaian perayaan hari ulang tahun DKI masih berlanjut pada 28-30 Juni 2013. Drama tari Ariah akan digelar selama tiga hari berturut-turut di area selatan Monas, Jakarta. Sejumlah penari Kamis malam lalu menggelar geladi resik terakhir menjelang penampilannya malam ini.

Menyiram Sosiolog Tamrin Amal Tamagola, Munarman Dituding Meneror Demokrasi − Ketua Panitia Khusus Rancangan Undang-Undang Organisasi Kemasyarakatan Dewan Perwakilan Rakyat Abdul Malik Haramain menuding juru bicara Front Pembela Islam, Munarman, telah melakukan teror dengan menyiram sosiolog Tamrin Amal Tamagola saat berdebat di televisi. “Teror terhadap kebebasan Pak Tamrin sebagai warga negara,” katanya kepada wartawan di gedung DPR, Jakarta, kemarin. Menurut Malik, perbuatan Munarman merupakan salah satu contoh kebebasan yang kebablasan.

Survei Calon Presiden 2014: Mayoritas Massa PDIP Pilih Jokowi − Hasil jajak suara yang digelar Indonesia Research Center (IRC) cukup mengejutkan. “Pemilih PDIP lebih banyak yang akan memilih Jokowi daripada Megawati,” kata Direktur IRC Agus Sudibyo dalam siaran persnya kemarin. Menurut Agus, hasil penelitian itu menunjukkan Joko Widodo didukung 36,8 persen pemilih Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. Adapun Megawati hanya diinginkan menjadi calon presiden oleh 25,2 persen responden massa Partai Banteng. Ketua Dewan Pimpinan Pusat PDIP Maruarar Sirait kemarin mengatakan kalangan internal partainya belum membahas siapa kandidat yang akan diusung pada pemilihan presiden tahun depan. “Kami enggak mau berandai-andai, mengalir saja,” ujar putra politikus senior PDIP, Sabam Sirait, itu tentang kemungkinan Megawati legawa mengusung Jokowi. “Keputusan ada di tangan Ibu Mega.”

BINGKAI BERITA » Koki di Balik Kasus Acar Kepala − Jumat, 15 Maret lalu, sekitar pukul 4 sore, pos polisi Datong, Taiwan, menerima pesan misterius tanpa nama, “Polisi yang baik, tolonglah, urus jenazahnya.” Pada hari yang sama pula, kantor polisi daerah Chiayi, pada pukul 05.30 menemukan potongan kepala wanita yang dibungkus baju, tas plastik, dan dilumuri garam di toilet pria Kuil Shangtian, di Perumahan Shuishang. Di samping potongan jenazah, ada lagi potongan pesan tertulis yang kemudian menjadi bukti yang menuntun polisi pada pelakunya. Isi pesan yang ditinggalkan di dekat tubuh korban adalah permohonan agar tubuh korban dimakamkan secara layak.

Anak Novelis Nh. Dini Sutradarai Despicable Me − Film animasi Despicable Me meledak di box office dan sukses meraup pendapatan Rp5 triliun. Siapa sangka film tentang tobatnya penjahat yang ingin menguasai dunia itu disutradarai anak novelis senior Indonesia, Nurhayati Srihardini Siti Nukatin alias Nh. Dini. Pierre Louis Padang Coffin, 45 tahun, adalah anak Dini dan diplomat Prancis, Yves Coffin. Dini bercerai dengan suaminya pada 1984, dan Pierre memilih ikut ayahnya.

PUSTAKA » Pakar Forensik: Sukarno Memang Dibunuh − Naoko Nemoto meyakini Presiden Sukarno sengaja dibuat kelebihan obat tidur. Istri Sukarno yang lebih dikenal dengan nama Dewi Sukarno itu yakin bukan sakit ginjal yang menggerogoti nyawa sang proklamator. Sukarno meninggal pada 21 Juni 1970 di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Subroto. Dokter ahli forensik Abdul Mun’im Idris menyatakan pendapat Dewi itu keliru. Menelusuri fakta medis hari-hari terakhir Sukarno, Mun’im menemukan mantan presiden itu mengalami depresi karena dikurung di Wisma Yaso. Temuan tersebut diperkuat keterangan dokter kepresidenan saat itu, Mahar Mardjono, yang menilai jiwa Sukarno tertekan. “Beliau sengaja dibiarkan mati dengan cara paling alami, yakni sakit,” ujar Mun’im dalam diskusi bukunya, Indonesia X-Files, di kampus Universitas Indonesia, Depok, pada Kamis lalu.

DUET, BUKAN DUEL − Pemain Barcelona, Lionel Messi, sudah tidak sabar berduet dengan rekan barunya, Neymar, pada musim depan. Ia berharap Neymar tampil cemerlang seperti saat membela Brasil pada Piala Konfederasi 2012. “Neymar adalah pemain hebat, dan saya yakin dia akan memberi kontribusi yang besar,” ujar Messi kepada Sport kemarin.

Maradona di Jakarta − Hari ini legenda sepak bola Diego Maradona bakal menjejakkan kaki di Jakarta. Kepastian itu dibeberkan Ketua Badan Sepak Bola Rakyat Indonesia sekaligus promotor yang mendatangkan Maradona, Eddy Sofyan. Segudang agenda kegiatan pun sudah dipersiapkan panitia untuk menyambut kedatangan pemain berjulukan Si Tangan Tuhan itu. Antara lain, coaching clinic, gala dinner, seminar, dan tango football. Kedatangannya diharapkan bisa menularkan teknik sepak bola.