Media Indonesia | Sabtu, 21 September 2013 | Garuda Muda Mencuatkan Harapan | Kontroversi Mobil Murah
Media Indonesia | Sabtu, 21 September 2013 Nomor 11848 Tahun XLIV | 28 halaman |
EDITORIAL: Kontroversi Mobil Murah -- “KOTA yang maju bukan dilihat dari kondisi bahwa orang miskinnya bisa membeli mobil, melainkan ketika orang kayanya menggunakan transportasi publik,” kata Enrique Penalosa, Wali Kota Bogota 1999-2002. Ungkapan bekas Wali Kota Bogota itu menjadi relevan setelah konsep mobil murah dan ramah lingkungan, atau low cost and green car (LCGC), yang diluncurkan pemerintah berkembang menjadi kontroversi. Tidak kurang dari Wapres Boediono pun ikut mengemukakan pendapat terkait dengan program mobil murah. Dalam kesempatan membuka pameran otomotif terbesar se-Asia Tenggara, Indonesia International Motor Show (IIMS) Ke-21 di JI Expo, Kemayoran, Jakarta Pusat, Kamis (19/9), Wapres mengatakan melarang masyarakat Jakarta membeli mobil bukanlah solusi untuk mengatasi kemacetan di Jakarta.... Namun, transportasi publik yang aman, nyaman, dan murah harus lebih diutamakan daripada mendorong warga memiliki mobil.
Korban Sinabung Sesalkan Vulkanologi -- Korban Gunung Sinabung (2.460 meter) menyesalkan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) tidak memberi tahu warga akan terjadinya letusan pada Minggu (15/9). “Penduduk mengetahui letusan Gunung Sinabung ketika terjadinya peristiwa itu,” kata Usaha Sitepu, warga yang mengungsi di posko Bencana Gunung Sinabung di Kabanjahe, kemarin. Sitepu ialah warga Desa Sukanalu, Kecamatan Naman Teran, Kabupaten Karo, Sumatra Utara.
0 komentar: