Tafsir Al-Mishbah: Meyakini Al-Qur'an sebagai Firman Allah Swt
Tafsir Al-Mishbah adalah kolom tafsir Al-Qur'an yang diasuh Prof. Dr. Muhammad Quraish Shihab, M.A.
dan hadir di sisipan laporan Ramadhan harian umum Media Indonesia.
dan hadir di sisipan laporan Ramadhan harian umum Media Indonesia.
BULAN Ramadan ialah bulan diturunkannya Al-Qur'an. Melalui perantaraan Malaikat Jibril, firman Allah Swt berupa wahyu Al-Qur'an itu diturunkan kepada Nabi Muhammad saw sebagai pedoman hidup manusia. Tak hanya itu, Al-Qur'an juga diturunkan sebagai pembeda yang hak dan batil.
Pada edisi ini, Tafsir Al-Misbah mengulas Surah Hud ayat 7-14. Salah satu ayatnya menggambarkan ada resistensi ataupun penolakan umat manusia kepada Nabi Muhammad saw atas firman Allah Swt atau wahyu Al-Qur'an itu.
Disebutkan dalam ayat ke-13 Surah Hud itu, mereka menolak karena seolah-olah Nabi Muhammad saw yang membuat Al-Qur'an. Padahal, sejatinya Al-Qur'an itu langsung diwahyukan oleh Allah Swt.
Karena itu, Allah Swt menantang mereka yang menentang Al-Qur'an yang telah disampaikan rasul-Nya itu dengan pernyataan, “Maka, datangkanlah sepuluh surat yang dibuat yang menyamainya dan panggil orang yang kamu sanggup (menyamainya) selain Allah, jika kamu memang orang-orang yang benar.”
Dari situ bisa digambarkan, pada masa itu, sikap mereka yang menentang Al-Qur'an dengan berbagai alasan akibat kebodohan, kejahilan, keangkuhan dan kesombongan mereka, serta menolak kebenaran yang disampaikan Rasulullah saw.
Tentu saja penentangan kaum kafi r saat itu menyesakkan dada Rasulullah saw. Sebabnya, selain menentang Al-Qur'an, mereka menginginkan kekayaan dan malaikat untuk diturunkan dari langit ke muka bumi.
Namun, bagi Allah Swt, itu sudah cukup. Allah Swt juga menyatakan bahwa Rasul ialah pemberi peringatan saja bagi mereka yang sangat menentang Al-Qur'an. Sebab, rahmat dan hidayah bagi seseorang yang ingin beriman atau tidak bergantung pada kehendak-Nya.
Ketidaksanggupan para penentang kebenaran Al-Qur'an untuk membuat 10 surat saja sudah menjadi bukti bahwa Al-Qur'an datangnya dari Allah Swt.
Artinya, Al-Qur'an diturunkan oleh Allah Swt kepada Nabi Muhammad saw ke muka bumi ini sebagai pedoman hidup dan tuntunan manusia yang tak lain sebagai ilmu dari Tuhan, Allah Swt.
Seperti ditegaskan pula dalam ayat ke-14 Surah Hud. “Jika mereka yang kamu seru itu tidak mau menerima seruan atau ajakanmu, katakanlah: sesungguhnya Al-Qur'an itu diturunkan dengan ilmu Allah, tidak ada Tuhan selain Dia. Maka, berserah dirilah kepada Allah saja.”
Lalu pertanyaannya, mengapa manusia diperintahkan oleh Allah Swt untuk berserah diri? Pasalnya, Allah Swt-lah yang menciptakan manusia, bumi, dan langit dalam enam masa atau enam hari.
Bahkan sebagian ulama ada yang menafsirkan bahwa enam hari itu terbagi dalam enam periode. Enam periode tersebut masing-masing dua hari untuk menciptakan langit, dua hari untuk menciptakan bumi, dan dua hari lagi untuk menciptakan sarananya.
Di ujung pembahasan Tafsir Al-Misbah kali ini, umat Islam diajak untuk meyakini bahwa Allah itu ada. Namun, mengenai keberadaannya di mana, kita semua tak harus tahu.
Sumber: Rahmat Semesta Alam | Media Indonesia | Selasa, 9 Juli 2013
*dengan penyuntingan seperlunya.
*dengan penyuntingan seperlunya.
0 komentar: